Senin, 04 April 2011

System reproduksi wanita

KELOMPOK 4:
1.Ismalekha
2.Iyos Rosdiana
3.Musliah
4.Nurhayati

Kelas : X1 IPA2

















System reproduksi wanita
Devinisi


organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi.
saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar, sehingga mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi kandungan. mikroorganisme ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.

organ kelamin dalam membentuk sebuah jalur (saluran kelamin), yang terdiri dar
• ovarium (indung telur), menghasilkan sel telur
• tuba falopii (ovidak), tempat berlangsungnya pembuahan
• rahim (uterus), tempat berkembangnya embrio menjadi janin
• vagina, merupakan jalan lahir.




organ kelamin luar

organ kelamin luar (vulva) dibatasi oleh labium mayor (sama dengan skrotum pada pria). labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak); setelah puber, labium mayor akan ditumbuhi rambut.
labium minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor dan mengelilingi lubang vagina dan uretra.

lubang pada vagina disebut introitus dan daerah berbentuk separuh bulan di belakang introitus disebut forset.
jika ada rangsangan, dari saluran kecil di samping introitus akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh kelenjar bartolin.
uretra terletak di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih.

labium minora kiri dan kanan bertemu di depan dan membentuk klitoris, yang merupakan penonjolan kecil yang sangat peka (sama dengan penis pada pria).
klitoris dibungkus oleh sebuah lipatan kulit yang disebut preputium (sama dengan kulit depat pada ujung penis pria).
klitoris sangat sensitif terhadap rangsangan dan bisa mengalami ereksi.

labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk perineum, yang merupakan suatu jaringan fibromuskuler diantara vagina dan anus.
kulit yang membungkus perineum dan labium mayo sama dengan kulit di bagian tubuh lainnya, yaitu tebal dan kering dan bisa membentuk sisik. sedangkan selaput pada labium minor dan vagina merupakan selaput lendir, lapisan dalamnya memiliki struktur yang sama dengan kulit, tetapi permukaannya tetap lembab karena adanya cairan yang berasal dari pembuluh darah pada lapisan yang lebih dalam.
karena kaya akan pembuluh darah, maka labium minora dan vagina tampak berwarna pink.

lubang vagina dikeliling oleh himen (selaput dara).
kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi, karena itu pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual, himen bisa robek atau bisa juga tidak.


organ kelamin dalam

dalam keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam vagina kecuali jika vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama melakukan hubungan seksual).
pada wanita dewasa, rongga vagina memiliki panjang sekitar 7,6-10 cm. sepertiga bagian bawah vagina merupakan otot yang mengontrol garis tengah vagina. dua pertiga bagian atas vagina terletak diatas otot tersebut dan mudah teregang.

serviks (leher rahim) terletak di puncak vagina.
selama masa reproduktif, lapisan lendir vagina memiliki permukaan yang berkerut-kerut. sebelum pubertas dan sesudah menopause, lapisan lendir menjadi licin.

rahim merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir dan terletak di puncak vagina.
rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan rektum, dan diikat oleh 6 ligamen.
rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim). serviks merupakan uterus bagian bawah yang membuka ke arah vagina. korpus biasanya bengkok ke arah depan.
selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali dari panjang serviks. korpus merupakan jaringan kaya otot yang bisa melebar untuk menyimpan janin. selama proses persalinan, dinding ototnya mengkerut sehingga bayi terdorong keluar melalui serviks dan vagina.

sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar. serviks biasanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel telur).
saluran di dalam serviks adalah sempit, bahkan terlalu sempit sehingga selama kehamilan janin tidak dapat melewatinya. tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga bayi bisa melewatinya.

saluran serviks dilapisi oleh kelenjar penghasil lendir. lendir ini tebal dan tidak dapat ditembus oleh sperma kecuali sesaat sebelum terjadinya ovulasi.
pada saat ovulasi, konsistensi lendir berubah sehingga sperma bisa menembusnya dan terjadilah pembuahan (fertilisasi). selain itu, pada saat ovulasi, kelenjar penghasil lendir di serviks juga mampu menyimpan sperma yang hidup selama 2-3 hari.
sperma ini kemudian dapat bergerak ke atas melalui korpus dan masuk ke tuba falopii untuk membuahi sel telur. karena itu, hubungan seksual yang dilakukan dalam waktu 1-2 hari sebelum ovulasi bisa menyebabkan kehamilan.

lapisan dalam dari korpus disebut endometrium. setiap bulan setelah siklus menstruasi, endometrium akan menebal.
jika tidak terjadi kehamilan, maka endometrium akan dilepaskan dan terjadilah perdarahan. ini yang disebut dengan siklus menstruasi.

tuba falopii membentang sepanjang 5-7,6 cm dari tepi atas rahim ke arah ovarium.
ujung dari tuba kiri dan kanan membentuk corong sehingga memiliki lubang yang lebih besar agar sel telur jatuh ke dalamnye ketika dilepaskan dari ovarium.
ovarium tidak menempel pada tuba falopii tetapi menggantung dengan bantuan sebuah ligamen.

sel telur bergerak di sepanjang tuba falopii dengan bantuan silia (rambut getar) dan otot pada dinding tuba.
jika di dalam tuba sel telur bertemu dengan sperma dan dibuahi, maka sel telur yang telah dibuahi ini mulai membelah.
selama 4 hari, embrio yang kecil terus membelah sambil bergerak secara perlahan menuruni tuba dan masuk ke dalam rahim.
embrio lalu menempel ke dinding rahim dan proses ini disebut implantasi.

setiap janin wanita pada usia kehamilan 20 minggu memiliki 6-7 juta oosit (sel telur yang sedang tumbuh) dan ketika lahir akan memiliki 2 juta oosit.
pada masa puber, tersisa sebanyak 300.000-400.000 oosit yang mulai mengalami pematangan menjadi sel telur. tetapi hanya sekitar 400 sel telur yang dilepaskan selama masa reproduktif wanita, biasanya setiap siklus menstruasi dilepaskan 1 telur.
ribuan oosit yang tidak mengalami proses pematangan secara bertahap akan hancur dan akhirnya seluruh sel telur akan hilang pada masa menopause.

sebelum dilepaskan, sel telur tertidur di dalam folikelnya.
sel telur yang tidur tidak dapat melakukan proses perbaikan seluler seperti biasanya, sehingga peluang terjadinya kerusakan pada sel telur semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya usia wanita. karena itu kelainan kromosom maupun kelainan genetik lebih mungkin terjadi pada wanita yang hamil pada usianya yang telah lanjut.






Sistem Reproduksi Pria
________________________________________
Sistem Reproduksi Pria
DEFINISI

Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar).
Struktur dalamnya terdiri dari vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.

Anatomi sistem reproduksi pria

Sperma (pembawa gen pria) dibuat di testis dan disimpan di dalam vesikula seminalis.
Ketika melakukan hubungan seksual, sperma yang terdapat di dalam cairan yang disebut semen dikeluarkan melalui vas deferens dan penis yang mengalami ereksi.


STRUKTUR

Penis terdiri dari:
- Akar (menempel pada didnding perut)
- Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
- Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis.
Dasar glans penis disebut korona.
Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.

Sirkumsisi

Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan
- Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra.
Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).

Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat).

Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
Testis memiliki 2 fungsi, yaitu menghasilkan sperma dan membuat testosteron (hormon seks pria yang utama).

Anatomi sistem reproduksi pria

Epididimis terletak di atas testis dan merupakan saluran sepanjang 6 meter.
Epididimis mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang serta lingkungan untuk proses pematangan sperma.

Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis.
Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius.
Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.

Jalur sperma

Uretra berfungsi 2 fungsi:
# Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
# Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.

Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra.
Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia.
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.


FUNGSI

Selama melakukan hubungan seksual, penis menjadi kaku dan tegak sehingga memungkinkan terjadinya penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina)
Ereksi terjadi akibat interaksi yang rumit dari sitem saraf, pembuluh darah, hormon dan psikis.
Rangsang yang menyenangkan menyebabkan suatu reaksi di otak, yang kemudian mengirimkan sinyalnya melalui korda spinalis ke penis.
Arteri yang membawa darah ke korpus kavernosus dan korpus spongiosum memberikan respon, yaitu berdilatasi (melebar). Arteri yang melebar menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah erektil ini, sehingga daerah erektil terisi darah dan melebar.
Otot-otot di sekitar vena yang dalam keadaan normal mengalirkan darah dari penis, akan memperlambat aliran darahnya.
Tekanan darah yang meningkat di dalam penis menyebabkan panjang dan diameter penis bertambah.

Ejakulasi terjadi pada saat mencapai klimaks, yaitu ketika gesekan pada glans penis dan rangsangan lainnya mengirimkan sinyal ke otak dan korda spinalis.
Saraf merangsang kontraksi otot di sepanjang saluran epididimis dan vas deferens, vesikula seminalis dan prostat. Kontraksi ini mendorong semen ke dalam uretra.
Selanjutnya kontraksi otot di sekeliling urretra akan mendorong semen keluar dari penis.
Leher kandung kemih juga berkonstriksi agar semen tidak mengalir kembali ke dalam kandung kemih.

Setelah terjadi ejakulasi (atau setelah rangsangan berhenti), arteri mengencang dan vena mengendur.
Akibatnya aliran darah yang masuk ke arteri berkurang dan aliran darah yang keluar dari vena bertambah, sehingga penis menjadi lunak.


SISTEM REPRODUKSI HEWAN




Coba perhatikan .....!
cara berkembang biak planaria sp. (cacing pipih). Anak terbentuk dari induk yang mengalami pembelahan sel (fragmentasi). Karena tidak ada sel kelamin yang terlibat maka disebut reproduksi aseksual. Okay !!!



Nah selengakapnya dibawah ini :

Reproduksi Pada Hewan Invertebrata
bisa terjadi secara seksual (melibatkan sel kelamin) maupun aseksual (tidak melibatkan )


Reproduksi aseksual/vegetative meliputi :
1. Fragmentasi yaitu pemisahan salah satu bagian tubuh yang kemudian dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Contohnya Planaria sp dan Asterias sp.
2. Budding/tunas/gemmulae yaitu pembentukan tonjolan pada salah satu bagian tubuh hewan dan adapat berkembang menjadi individu baru. Contohnya hewan Acropora sp dan Euspongia sp.
3. Fisi yaitu pembelahan sel pada sel induk dan hasilnya akan berkembang menjadi individu baru. Dibedakanmenjadi 2 yaitu pembelahan biner, contohnya pada Bakteri dan pembelahan multiple paada Virus.
4. Sporulasi yaitu dengandibentuknya spora pada sel indukdan akhirnya spora akan berkembang menjadi individu baru. Contohnya pada Plasmodium sp.
5. Parthenogenesis yaitu terbentuknya individu baru melalui sel telur yang tanpa dibuahi. Contohnya lebah madu jantan, semut jantan dan belalang.
Paedogenesis yaitu terbentuknya individu baru langsung dari larva/nimpha. Contohnya pada Class Trematoda/cacing isap yaitu Fasciola hepatica dan Clonorchis sinensis.
Reproduksi seksual/generative
1. Konjugasi yaitu persatuan antara dua individu yang belum mengalami spesialisasi sex. Terjadi persatuan inti (kariogami) dan sitoplasma (plasmogami). Contohnya pada Paramaecium sp.
2. Fusi yaitu persatuan/peleburan duya macam gamet yang belum dapat dibedakan jenisnya. Dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
3. Isogami yaitu persatuan dua macam gamet yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya pada Phyllum Protozoa.
4. Anisogami yaitu persatuan dua macam gamet yang berbeda ukuran dan bentuknya sama. Contohnya Chlamydomonas sp.
5. Oogami yaitu persatuan dua macam gamet yang memiliki ukuran dan bentuk yang tidak sama. Contohnya pada Hydra sp.
Reproduksi Pada Vertebrata
1. Class Pisces yaitu dengan ovipar dan secara fertilisasi eksternal, ovovivipar dan vivipar. Organa reproduksinya meliputi testis, vas deferens, lubang urogenitalia untuk jantan dan untuk betina adalah ovarium, oviduk dan lubang urogenitalia.
2. Class Amphibia yairu dengan fertilisasi eksternal. Organ reproduksinya meliputi testis, vasa efferentia dan kloakauntuk jantan dan untuk betina yaitu ovarium, oviduk dan kloaka.
3. Class Reptilia yaitu dengan fertilisasi internal. Organ reproduksinya meliputi testis, hemipenis, vas deferens, epididimis dan kloaka. Untuk betina yaitu ovarium, oviduk dan kloaka.
4. Class Aves yaitu dengan fertilisasi internal. Organ reproduksi bagi yang jantan yaitu testis, vas deferens dan kloaka. Untuk yang betina meliputi ovarium kiri, oviduk, dan kloaka.
5. Class Mammalia yaitu dengan fertilisasi internal. Organ reproduksi jantan meliputi penis, vas deferens, testis dan anus. Untuk yang betina meliputi ovarium, oviduk, uterus dan anus. Memiliki sistem menstruasi yang disebut dengan fase estrus serta tipe uterus yang kompleks








Proses Reproduksi Pada Tumbuhan



Pengetahuan Umum - Dunia Tumbuhan

Bunga dan Reproduksi
Bunga adalah bagian tumbuhan yang mengandung organ reproduksi, yaitu putik, benangsari, kelopak bunga, dan mahkota bunga.


Sama seperti halnya mahluk hidup lain, tumbuhan juga bereproduksi untuk mempertahankan kelangsungan spesiesnya. Tumbuhan berbunga melakukan reproduksi dengan cara membentuk biji. Biji terbentuk dengan jalan reproduksi seksual yaitu bergabungnya sel kelamin jantan dari serbuk sari dengan sel kelamin betina dari bakal buah.


Serbuk sari harus masuk ke bagian dalam bunga betina (putik) agar terjadi pembuahan. Ada bunga yang melakukan penyerbukan sendiri, yaitu benang sari berasal dari bunga yang sama. Ada penyerbukan dari bunga lain yang sejenis. Ada berbagai cara agar serbuk sari masuk ke dalam kepala putik. Pada gambar di atas serbuk sari menempel di seluruh bulu lebah dan kakinya, ketika hinggap di bunga lain serbuk sari akan jatuh ke dalam kepala putik dan membuahinya.
Bunga memiliki bagian jantan dan bagian betina. Bagian jantan adalah benang sari yang terdiri atas:
• tangkai sari
• kepala sari
• serbuk sari
Bagian betina adalah putik yang terdiri atas:
• bakal buah ( di dalam bakal bijinya terdapat sel kelamin betina)
• tangkai putik
• kepala putik
Kepala putik berujung lengket untuk menangkap butir-butir sel-sel jantan.
Bagian jantan dan betina pada bunga tumbuhan. Benang sari atau bagian jantan terdiri dari kepala sari dan tangkai sari. Putik atau bagian betina meliputi kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah.
Baik benangsari maupun putik dilindungi oleh kelopak bunga dan daun mahkota. Keduanya membentuk mahkota bunga.
Polinasi atau penyerbukan terjadi ketika butir sel jantan dari benangsari masuk ke kepala putik bunga lalu turun ke tangkai putik untuk bergabung dengan bakal biji.
Ada juga tumbuhan yang bisa dikembangkan tanpa pembuahan (aseksual) yaitu dengan:
• mencangkok
• stek
• okulasi

DAFTAR PUSTAKA
P.ferdinand, factor & moekti ariebowo.2007.praktis belajar biologi untuk kelas x1 SMA/MA program ilmu pengetahuan alam.Jakarta:penerbit visindo media persada.

Pratiwi D.A dkk. 2006.biologi jild 2 untuk SMA Kelas x1.Jakarta:penerbit Erlangga.

Sri Lestari Endang & Idun Kistinna.2009.Biologi makhluk hidup dan lingkungan nya SMA/MA untuk kelas x1.Jakarta:pusat perbukuan departemen pendidikan nasional Tahun 2009.

Suprapto.2006.biologi.Jakarta:penerbit dan percetakan KERTONATAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar